Rendahnya
kesadaran masyarakat Indonesia terhadap sampah plastic yang merusak lingkungan
Berbicara mengenai plastic, hampir setiap orang menggunakannya plstic sehingga plastic sendiri memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam berbagai aktifitas kehidupan hal inilah plastic mempunyai fungsional tersendiri yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum maupun supermarket-supermarket yang ada di masyarakat
Selain itu sifat-sifat
yang terdapat pada plastic inilah yang sulit untuk digantikan dan masih
digunakan sampai saat ini oleh masyarakat umum terutama dalam hal
pengaplikasiannya seperti maenan anak-anak, perlengkapan rumah tangga, bungkus
makanan ringan, sebagai bahan tambahan
dalam hiasan, bahkan sampai pada komponen otomotif, sehingga hal inilah yang
menyebabkan sampah plastic tersebut meningkat dari tahun ketahun, masyarakat
hanya tau dari segi kegunaannya
saja dari apa yang dipakainya khususnya
berbahan plastic tapi tidak melihat dampak dari kegunaan plastic tersebut,
Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai 100
miliar kantong plastik. Kebiasaan masyarakat Indonesia memakai kantong plastik
yang didapat secara gratis sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan
perhitungan tersebut, setiap orang di Indonesia menggunakan sekitar 700 tas
plastik per tahun atau kira-kira dua kantong plastik dalam sehari. Ironisnya,
banyak dari sampah kantong plastik tersebut tidak sampai ke tempat pembuangan
sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang.
Hal ini bisa kita jadikan sebagai penilaian bahwa rendahnya
kesadaran masyarakat umum khususnya Indonesia untuk menjaga kebersihan maupun
menjaga kesehatan, hal ini dikarenakan rendahya pengetahuan mereka atau mereka
yang sudah paham tapi tidak mau tau,rasa
ketidakingin taunya justru sangat berbahaya
bagi kesehatan dengan membudidayakan penggunaan plastic berlebihan apalagi dengan membuang samapahnya
disebarangan tempat karena sampah plastic Plastik sulit dihancurkan oleh alam,
hanya hancur menjadi fragmen atau potongan-potongan kecil atau sangat kecil
akibat pelapukan dan paparan sinar ultraviolet. Rata-rata kantong plastik hanya
digunakan selama 20 menit, tapi butuh waktu hingga 1.000 tahun untuk
degradasinya di alam sehingga hal ini sangat mengganggu kesehatan masyarakat
umum skhususnya Indonesia.
Berkaitan dengan
sampah plastic yang sulit diuraikan bertolak belakang dengan masyarakaat yang
selalu mengguakan kantong plastic untuk
aktifitas sehari-hari tidak menyadari bahayanya sampah plastic bagi
kesehatan masyarakat Indonesia dengan sampah plastic alam menjadi rusak
diakibatkan racun dari partikel plastik ketika
masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing
sehinggga kantong plastic dapat mengganggu kesuburan tanah karena dapat menghalangi sirkulasi udara di
dalam tanah, dan ironisnya Pembuangan
sampah plastik sembarangan di sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan
penyumbatan aliran sungai yg menyebabkan banjir itulah dampak dari sampah
plastic yang selama ini masyarakat Indonesia gunakan tapi tidak melihat dari
sisi akibat dari penggunaannya sehingga masyarakat Indonesia acuh karena mereka
beranggapan bahwa plastic sangat berperan penting dalam aktifitas sehari-hari
padahal untuk mengurangi dampak yang akan berujung pada masyarakat Indonesia dengan
cara mengurangi penggunaan maupun tidak menggunakan plastic dengan cara beralih
pengunaan yang tidak berbahan plastic menurut saya jauh lebih aman, lihat saja
bagaimana kondisi Jakarta yang selalu kebanjiran karena kurang prihatin
terhadap kebersihan terutama ketergantungan penggunaan plastic sebagai
pendukung aktifitasnya seperti berbelaja maupun yang lainnya hal inilah pemicu
mengapa setiap tahunnya Jakarta kebanjiran
Sehinggga saya rasa tidak hanya pemerintah saja yang ikut
serta dalam permasalahan sepele ini tapi berdampak besar masyarakat umum juga
harus punya kesadaran tersendiri atau pengendalian tersendiri dalam
penggunaannya dan paham mengenai dampak yang akan timbul setelah penggunaanya
terutama khususnya berbahan plastic yang dapat merusak lingkungan.
Refrensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar