Rabu, 30 Maret 2016

GURU SEBAGAI AKTOR DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN SISWA DALAM PENDIDIKAN BERKARAKTER



Sekolah adalah tempat terjadinya proses pendidikan, pengajaran dan pelatihan. Sebagai pendidik, pengajar dan pelatih guru diharapkan mampu membina anak didik  menjadi manusia seutuhnya. Manusia menjadi manusia seutuhnya apabila dimanusiakan dengan cara ­­cara manusia. Ungkapan ini diharapkan mampu membantu para guru untuk melatih, mengajar anak didik dengan cara terdidik. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menguwujudkan semua itu. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang di senangi anak didik untuk menyalurkan seluruh minat, bakat dan kemampuannya.
Tapi banyak siswa yang mengeluh kesah dan merasa bosan dengan situasi disekolah sehingga memunculkan sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan Nilai-nilai pancasila hal ini yang menjadi probel bagi pendidikan bagaimana menumbuhkan sikap dan tindakan siswa serta mengarahkannya,yang menjadi permasalahan sudahkah  Guru berperan penting  sebagai  Aktor dalam meningkatkan disiplin dalam mencapai pendidikan yang berkarakter dengan kita melihat sikap dan siswa berprilaku  tidak sesuai dengan apa yang diajarkan

Berkaitan dengan Guru sebagai Aktor meningkatkan sikap disiplin untuk mencapai pendidikan yang berkarakter sangatlah berperan penting karena Guru merupakan orang tua siswa ketika siswa berada disekolah dan apa yang diajarkan oleh Guru maka tentu siswa akan mengikutinya akan tetapi kita melihat realitanya banyak factor yang mempengaruhi sikap dan tindakan siswa baik dari factor internal siswa maupun eksternal siswa sehingga kerap kita dengar banyak siswa yang terjerumus pada sex maupun pergaulan bebas  hal inilah bagaimana Guru sebagai actor dalam  Mendisplinkan siswa merupakan  tindakan merubah kebiasaan lama yang lebih baik. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah tetapi membutuhkan kerja keras. Sulit berarti bukanlah berarti tidak bisa dirubah melainkan harus berani untuk memulai menjadi kebiasaan baik.


Memulai kebiasaan baik harus dibarengi dengan niat baik dan kuat supaya menghasilkan hasil yang lebih maksimal untuk mndisiplinkan siswanya guru harus memulai dari mendisiplinkan dirinya terdahulu sehingga dapat mengajarkan siswanya dalam disiplin hal ini bukan tanggungjawab terletak pada gurunya saja tapi bagaimana ada kaloborasi atau kerjasama bersama antara guru dan siswa untuk meningkatkan kedisiplinan siswa  dalam mencapai pendidikan berkarakter dengan kerjasama ini terjalinnya suatu komuikasi antara siswa dan guru sebagai contoh teladan generasi mendatang
Dengan ini Guru sebagai actor dalam meningkatkan kedisiplinan siswa sangat berperan penting bagaiamana adanya terjalin kerjasama antara guru dan siswa sehingga memudahkan guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dan lebih mudah mengetahui apa yang melatarbelakangi siswa tidak disiplin melalui terjalinnya komunikasi antara guru dan siswa.


Daftar Rujukan

Jumat, 25 Maret 2016

SAATNYA ANDA MENJADI GURU TERHEBAT






 Menjadi seorang  Guru bukanlah  profesi  yang  mudah  bagaimana harus menyesuaikan dengan peserta didiknya terkadang  kita lihat banyak Guru yang memang acuh sekedar menjalankan  tugasnya  tapi tidak peduli apa yang  dirasakan  siswanya padahal guru sebagai pengganti orang tua di sekolah tapi tak jarang juga kita  jumapai  Guru yang penuh perhatian  penuh kasihsayang  kepada  siswanya tidak hanya sekedar menjalankan  tugasnya  sebagai guru tapi bagaimana  dia bisa memberika  inspirasi kepada muridnya tapi bagaiamana dengan Guru yang acuh tidak perhatian,bahkan hanya berpikir sebagai profesi keguruannya saja sering kita jumapai Guru yang hanya memberikan tugas setelah itu pergi,atau Guru yang tidak pernah masuk dan mengadakan ulangan dadakan,hal inilah yang membuat siswa merasa jenuh untuk belajar tidak termotivasi sehingga ujung-ujung siswa malas,tapi bagaimana tanggapan seorang Guru ketika siswanya bersikap seperti itu, pernah kah Guru tersebut menyadari apa yang membuat siswanya bersikap seperti itu, hal inilah yang dianggap biasa saja dan melimpahkan kesalahan siswa yang tidak berkeinginan untuk belajar,berpikirlah secara logika ketika Guru bersikap Malas maka jagan salahkan siswanya ikut malas hal itu terjadi karena sikap Guru yang ditampilkan terhadap siswanya Guru yang merupakan acuan siswa, bagaimana siswa itu bersikap,bagaimana siswa itu berprilaku itu semua kunci utamanya seorang Guru, lalu pertanyaannya sudahkah anda menjadi seorang Guru terhebat Guru terhebat hal ini selalu menjadi bayang-bayang ketika seseorang mempunyai keinginan menjadi seorang Guru bagimana menjadi sorang Guru terhebat tapi setelah menjadi seorang Guru apa yang dipikirkan hilang sekejap buktinya saat ini jarang kita menjumpai seorang Guru yang memang pantas dikatakan sebagai Guru terhebat mungkin bisa dihitung dengan hitungan jari saja, karena profesi sebagai Guru bukanlah profesi yang diambil ketika peluang dan menjadi pilihan terakhir,jika seorang guru memilih sebagai Guru karena pilihan terakhir saya yakin sulit untuk menjadi Guru terhebat menjadi seorang Guru datang dari niat yang tulus buka pulus ketika kita mempunyai niat tulus suatu pekerjaan itu akan membawa keberkahan untuk kita dan untuk apa yang kita amalkan, melihat berbagai fakta mengenai Guru yang hanya mengerjakan sekedar tugasnya menjadi Guru sangat ironis bagi saya jika sekedar mengerjakan tugasnya hanya untuk memenuhi tugasnya saja sebagai Guru maka saatnya anda menjadi Guru terhebat
Untuk menjadi guru yang hebat bukanlah yang mudah tapi ketika kita berniat  menjadi seorang guru yang hebat hal yang tidak mudah menjadi mudah hal itu tergantung pada niat kita jadi guru yang hebat dapat dikataka menembus ruang dan waktu tidk tergantung lengkap atau tidak lengkapnya suatu fasilitas belajar mengajar yan tersedia apalagi kenyataannya memang tidak mempunyai kelengkapan fasilitas belajar mengajar tapi hal ini tidak menjadi hambatan seorang guru yang hebat karena walaupun mempunyai fasilitas yang cangih dan guru pandai atau menguasi materi hal ini tidak selalu menjamin guru tersebut bisa menjadi guru terhebat tapi guru terhebat yang selalu memperhatikan respon dari siswanya, bagimana respon siswa ketika gurunya mengajar bisa saja hanya diam tapi tidak paham atau mengalami Boring karena metode yang digunakan Guru salah atau Guru tersebut tidak mempunyai keterampilan dalam mengairahkan siswanya jika mengalami kejenuhan hal inilah yang terpenting bagaimana guru mampu membaca respon siswanya karena respon siswa lebih bernilai dari komplitnya suatu fasilitas selain itu Guru hebat itu Guru yang enak diajak ngobrol tidak hanya bericara masalah matapelajaran jadi menyenangkan untuk siswanya akan tetapi hebat atau tidaknya dapat dilihat dari beberapa indicator antara lain Kualitas diri Guru yang hebat yang ideal pastilah mempunyai kualitas diri yang baik tingkat kedisiplinan yang tinggi mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik jadi bisa membimbing siswanya dengan cara-cara yang baik pula bijaksana,indicator yang kedua kedalaman ilmu hal ini tidak bisa dipungkiri seorang Guru yang hebat harus mempunyai kedalaman ilmu agar seorang Guru harus menguasi ilmu yang hendak diajarkan kepada siswa jika seorang Guru tidak menguasi Niscaya Gurunya akan keteteran dikelas oleh karena nya hal ini sangat penting, indicator yang ketiga seorang Guru hebat harus mempunyai Keterampilan dalam arti seorang Guru  harus terampil dalam mengajar tidak membosankan karena media tidak selamanya menjadi kunci keberhasilan mengajar tapi bagaimana kreatifitas maupun inovasinya Guru dalam  mengajar,indicator yang keempat Integritas moral seorang guru harus mempunyai moral yang baik bagaimanapun guru adalah sauritauladan bagi siswanya dan terakhir indicator komitmen seorang guru yang hebat tentu harus mempunyai komitmen tinggi terhadap profesinya dan hal ini dating dari panggilan jiwanya menjadi guru yang professional
Yakni menjadi guru yang hebat sebuah tantangan yang harus dijalankan dengan sepenuh hati penuh keiklasan dengan mempunyai pedoman sebagai acuan guna untuk menjadi Guru yang hebat bukan sekedar hanya melakukan kewajiban dengan memiliki Kualitas diri, kedalaman ilmu yang baik,Integritas moral yang tinggi,Keterampilan, dan Komitmen sehingga seseorang dikatakan profesional apabila memenuhi kriteria seperti memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam pada bidang pekerjaan yang diemban (know what and show how), memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas yang diemban (know how), dan memiliki sikap-sikap yang dituntut oleh pekerjaan yang diemban (disiplin ilmu dan etika profesi).

Daftar Rujukan















Rabu, 23 Maret 2016

PENGARUH HANDPHONE DIKALANGAN PESERTA DIDIK

Dizaman yang modrn ini sipa yang tidak mengenal handphone,baik dari model yang biasa maupun yang luar biasa bahkan dengan harga diluar batas saja masih keinginan untuk membeli guna mengikuti tren masa kini penggunaan hanphone pun tidak hanya dari kalanga atas kalangan bawah pun menggunakannya baik usia dini yang tidak seharusnya belum mengenal handphone tak jarang pula penggunaan handphone ini digunakan oleh kalangan tua dengan berbagai merek handphone bahkan merelakan kebutuhan yang seharusnya terdahulu dipenuhi guna memiliki handphone, tidak ada salahnya Zaman kekinian handphone semakin canggih karena zaman terdahulu pun orang-orang sudah mengenal handphone hanya saja sekarang berbagai pengeluaran terbaru sehinggga menarik keinginan untuk membelinya yang salah itu bagaimana penggunaannya yang seharusnya dan siapa yang menggunakan banyak orang tua menjadi kebanggaan bahwa anaknya bisa menggunakan handphone yang canggih untuk mengikuti tren bahkan handphone yang merupakan kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan primer tidak jarang kita melihat orang tua yang melarang anaknya memegang handphone kecuali dengan keperluan mendadak, begitupun memikirkan apa dampak yang akan ditimbulkan ketika anaknya memegang handphone malah kebanyakan yang mendukung dengan alasanya  agar anaknya tidak ketinggalan Zaman tapi tidak pernah berpikir dampak apa yang akan ditimbulkan ketika anaknya menggunakan handphone sekalipun handphone yang biasa maupun yang bermerek terhadap peserta didik
Penggunaan handphone memang tidak salah tapi bagaimana penggunaannya bisa bermanfaat digunakan seperlunya saja karena ketika mengggunakan handphone hanya karna mengikuti tren ataupun melakukan hal-hal tidak bermanfaat akan besar dampak nya yang langsung bisa dirasakan oleh pengguna handphone itu sendiri karena ada unsure ketagihan yang sulit dihilangkan kecuali dengan keinginan sendri kalo  penggunaan handphone dilakukan dengan semanfaat mungkin tidak apa malah akan membawa manfaat besar bagi pengguna handphone tetapi apabila sebaliknya akan menyebabkan   menghambatnya  perkembangan anak. sehingga mengganggu terhadap kegiatan pembelajaran dalam arti mempunyai handphone dengan berbagai macam aplikasi terutama Game akan menumbuhkan kemalsaan anak untuk membagi waktunya dalam belajar karena saking asiknya bermain game yang merupakan tantangan tersendiri baginya itulaah sebabnya perkembangan anak akan terhambat maupun terganggu bahkan dalm belajarpun ketika handphonenya berbunyi maka akan menganggu konsentrasi anak tersebut,  rawannya tindakan kejahatan dalam arti ketika peserta didik membwa handphone dengan model canggih yang kemudian dibuka di tempat umum otomastis akan mengundang keinginan orang untuk merampok,   memengaruhi sikap dan perilaku.
 Dengan fitur canggih yang bisa saling mengirim dan menerima file gambar maupun video Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap informasi yang baru, terutama yang berbau “porno”. Selain itu, situs internet yang berbau porno bisa diakses oleh siapa saja tanpa terkecuali termasuk peserta didik, akan mempengaruhi terhadap sikap dan perilakunya, sehingga dimungkinkan anak akan berkembang menjadi “dewasa” sebelum waktunya hal inilah yang akan merusak moral anak karena penggunaan handphone tidak sesuai dengan kegunaannya
Oleh karenanya hal+ ini peran seorang guru sangat dibutuhkan untuk mengarahkan,membimbing,memberikan informasi ang akan membawa peserta didiknya kejalan yang benar tidak terjerumus pada hal-hal negative walaupun perkembangan zaman terus berjalan tapi tidak ada salahnya untuk mensaring mana yang pantas maupun yang tidak pantas dilakukan dengan perkembangan zaman yang semakin cangih dalam arti harus bisa menjaga diri,menjaga pergaulan agar moral peserta didik maupun anak bangsa tidak rusak hanya karena perkembagan handphone yang semakin canggih tidk hanya peran guru,peran keluarga juga penting dalam mendidik anaknya sebagai pesertadidik bagaimana mnjadi dan melakukan hal-hal yang bermanfaat agar menjadi pesertadidik yang baik berbudi pekerti serta cerdas. 

Daftar rujukan

Rabu, 16 Maret 2016

Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap sampah plastic yang merusak lingkungan



Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap sampah plastic yang merusak lingkungan



Berbicara mengenai plastic, hampir setiap orang menggunakannya plstic sehingga plastic  sendiri memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam berbagai aktifitas kehidupan  hal inilah plastic  mempunyai fungsional tersendiri yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum maupun supermarket-supermarket yang ada di masyarakat
Selain itu sifat-sifat yang terdapat pada plastic inilah yang sulit untuk digantikan dan masih digunakan sampai saat ini oleh masyarakat umum terutama dalam hal pengaplikasiannya seperti maenan anak-anak, perlengkapan rumah tangga, bungkus makanan ringan, sebagai bahan  tambahan dalam hiasan, bahkan sampai pada komponen otomotif, sehingga hal inilah yang menyebabkan sampah plastic tersebut meningkat dari tahun ketahun, masyarakat hanya tau  dari segi kegunaannya saja  dari apa yang dipakainya khususnya berbahan plastic tapi tidak melihat dampak dari kegunaan plastic tersebut,
Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai 100 miliar kantong plastik. Kebiasaan masyarakat Indonesia memakai kantong plastik yang didapat secara gratis sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap orang di Indonesia menggunakan sekitar 700 tas plastik per tahun atau kira-kira dua kantong plastik dalam sehari. Ironisnya, banyak dari sampah kantong plastik tersebut tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang.
Hal ini bisa kita jadikan sebagai penilaian bahwa rendahnya kesadaran masyarakat umum khususnya Indonesia untuk menjaga kebersihan maupun menjaga kesehatan, hal ini dikarenakan rendahya pengetahuan mereka atau mereka yang sudah paham tapi  tidak mau tau,rasa ketidakingin taunya justru sangat berbahaya  bagi kesehatan dengan membudidayakan penggunaan plastic berlebihan  apalagi dengan membuang samapahnya disebarangan tempat karena sampah plastic Plastik sulit dihancurkan oleh alam, hanya hancur menjadi fragmen atau potongan-potongan kecil atau sangat kecil akibat pelapukan dan paparan sinar ultraviolet. Rata-rata kantong plastik hanya digunakan selama 20 menit, tapi butuh waktu hingga 1.000 tahun untuk degradasinya di alam sehingga hal ini sangat mengganggu kesehatan masyarakat umum skhususnya Indonesia.
Berkaitan dengan sampah plastic yang sulit diuraikan bertolak belakang dengan masyarakaat yang selalu mengguakan kantong plastic untuk  aktifitas sehari-hari tidak menyadari bahayanya sampah plastic bagi kesehatan masyarakat Indonesia dengan sampah plastic alam menjadi rusak diakibatkan  racun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing sehinggga kantong plastic dapat mengganggu kesuburan tanah  karena dapat menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah,  dan ironisnya Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yg menyebabkan banjir itulah dampak dari sampah plastic yang selama ini masyarakat Indonesia gunakan tapi tidak melihat dari sisi akibat dari penggunaannya sehingga masyarakat Indonesia acuh karena mereka beranggapan bahwa plastic sangat berperan penting dalam aktifitas sehari-hari
padahal untuk mengurangi dampak yang akan  berujung pada masyarakat Indonesia dengan cara mengurangi penggunaan maupun tidak menggunakan plastic dengan cara beralih pengunaan yang tidak berbahan plastic menurut saya jauh lebih aman, lihat saja bagaimana kondisi Jakarta yang selalu kebanjiran karena kurang prihatin terhadap kebersihan terutama ketergantungan penggunaan plastic sebagai pendukung aktifitasnya seperti berbelaja maupun yang lainnya hal inilah pemicu mengapa setiap tahunnya Jakarta kebanjiran
Sehinggga saya rasa tidak hanya pemerintah saja yang ikut serta dalam permasalahan sepele ini tapi berdampak besar masyarakat umum juga harus punya kesadaran tersendiri atau pengendalian tersendiri dalam penggunaannya dan paham mengenai dampak yang akan timbul setelah penggunaanya terutama khususnya berbahan plastic yang dapat merusak lingkungan.

Refrensi